Halo Sobat Dunia…
Mata Kuliah Sejarah Peradaban Politik Islam
merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diambil mahasiswa/i Hubungan
Internasional Universitas Darussalam Gontor pada semster 4. Dalam mata kuliah
ini para mahasiswa/i mempelajari bagaimana dinamika perpolitikkan sebelum
datangnya islam, politik zaman Rasulullah SAW, politik zama Khulafaur Rasyidin
dan lain sebagainya. Di akhir semester mata kuliah ini para mahasiwa/I
menghadapi ujian lisan hal ini bertujuan guna menguji seberapa besar pemahaman
yang telah dipahami oleh mahasiswi selama satu semester.
Untuk itu Mari Sobat Dunia..
kita pahami dulu Politik pra islam?…
Peradaban adalah
tahap tertentu dari budaya masyarakat tertentu
membuat beberapa kemajuan
yang
ditandai dengan tingkat sains,
teknologi
dan seni yang sudah
maju.
Fitur utama komposisi peradaban
adalah pertumbuhan sebuah kota. Istilah yang berarti peradaban seperti civitas, maddana atau hadarah. Konsep peradaban tidak lengkap jika
definisi tidak mengandung unsur kemajuan material
seperti seni elemen arsitektur,
manajemen yang mengesankan, akuisisi pengetahuan–
pengetahuan perlu disertai
dengan
unsur
moral atau spiritual. Perkembangan ilmu
Yunani
di bidang filsafat dan
seni sastra, seni
arsitektur, kedokteran, dan matematika adalah eksplorasi awal belakangan
itu menjadi dasar bagi perkembangan peradaban Barat. Di lapangan filsafat,
trio filsuf Yunani: karya Socrates, Plato dan Aristoteles.
Yunani
adalah pusatnya peradaban tertua di Eropa. Wilayah Yunani terletak
di ujung tenggara benua
Eropa. Sebagian masuk ke pulau– pulau
besar di Laut Aegea dan Laut Lonia. Di utara, Yunani berbatasan
dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki. Di timur, Yunani dikelilingi oleh Laut
Aegea, di selatan ada Laut Mediterania, di barat ada Laut Lonia. Yunani beriklim
sangat nyaman. Yunani Kuno termasuk
berbagai ras. Mereka
mendiami wilayah yang disebut “negara kota” atau “polis”. Polis yaitu sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan polis. Polis yaitu sebuah kota yang terhubung sebagai pusat kota
dengan daerah pedesaan di sekitarnya. Setiap polis didiami oleh masyarakat merdeka
dengan hak pemerintahan sendiri. Polis pada hakikatnya adalah
sebuah negara kecil yang merdeka. Di Yunani terdapat tiga polis besar dan
kuat yaitu Athena, Sparta
dan Thebe.
Bangsa Yunani adalah campuran antara
penduduk lokal dan
pendatang lokal dari padang rumput di sekitar Laut Kaspia.
Mereka berimigrasi sejak 2000 SM, kemudian menetap di berbagai daerah. Adanya
kebijakan Yunani
menyebabkan mereka bersaing satu
sama lain untuk hegemoni wilayah Yunani. Itu tidak mengherankan di Yunani, selalu ada
perang di antara keduanya kebijakan pendamping.
Tapi
datanglah tentara
Persia berniat menyerbu daerah tersebut Yunani dan kemudian kebijakan yang ada di Yunani terutama Sparta dan
Athena untuk menghadapi Persia
Menjelang
kebangkitan Islam di Hijaz, kondisi sosial-politik Arab sedang berada dalam
situasi yang sangat kronis, di mana banyak terjadi peperangan antar kabilah
atau suku. Konflik antar suku terjadi karena pola struktur bangsa Arab yang
terdiri atas klan yang semua anggotanya memiliki pertalian darah yang kuat.
Pertalian darah tersebut menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota
klan, sehingga melahirkan loyalitas penuh terhadap kesatuan suku. Suku terkenal
dan terpandang di Hijaz adalah suku Quraisy, yang merupakan cikal bakal
lahirnya seorang Rasul mulia Nabi Muhammad saw.
Islam adalah agama yang sebenarnya lahir
sebagai produk lokal Arab, yang kemudian diuniversalisasikan dan ditransendensi
sehingga kemudian menjadi Islam universal. Umar bin Khattab, sebagaimana
dikutip Abu Hapsin mengatakan bahwa Arab adalah cikal bakal Islam. Artinya,
bahwa tradisi pra-Islam telah banyak diadopsi dan kemudian diintegrasikan
menjadi bagian dari Islam, baik yang terkait dengan budaya, sosial
kemasyarakatan, politik, ekonomi, dan hukum.
Kaum Arab:
a.
Baidah (kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum `Ad,
Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq)
b.
Ariba (Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman.
Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab Aribah) yang disebutkan dalam
sejarah)
c. Mustariba (Arab Musta‘ribah merupakan garis
keturunan Ismail bin Ibrahim)
PERSIA
Persia merupakan salah satu elemen peradaban
Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang
memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia
membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya
sendiri. Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu
Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau
yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz
merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kondisi kerajaan Persia semakin
memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar,
baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab.
Peradaban dan politik pra-islam
·
Bangsa Yunani Kuno terdiri atas berbagai suku bangsa.
Mereka mendiami wilayah yang disebut “negara kota” atau “polis.”
Polis yaitu sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan daerah
pedesaan di sekitarnya. Setiap polis didiami oleh masyarakat merdeka dengan hak
pemerintahan sendiri. Polis pada hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang
merdeka. Di Yunani terdapat tiga polis besar dan kuat yaitu Athena, Sparta, dan
Thebe
·
Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di
Eropa. Sebagian besar kepulauan di laut Aegea dan laut lonia masuk wilayah
Yunani. Di sebelah Timur, Yunani dikelilingi oleh Laut
Aegea, disebelah selatan dengan laut tengah, dan di sebelah barat
dengan Laut lonia.
·
Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Yunani yang
terkenal adalah kuil Acropolis dan Parthenon yang terletak di kota
Athena. Bangunan kuil
terkenal lainnya adalah kuil Zeus di bukit Olympus.
·
Budaya Yunani kuno mempercayai dan menyembah
dewa-dewa. Dewa terbesar dalam kepercayaan mereka adalah Zeus yang
menguasai langit dan bumi dan bertahta di bukit Olympus, tidak heran jika di
bukit Olympus terdapat kuil Zeus sisa peninggalan zaman kuno Yunani.
·
Pemahat yang terkenal di Yunani bernama Phidias,
sedangkan arsitek bangunan bernama Ikhtinus. Seni pahat menghasilkan berbagai
patung para dewa maupun tokoh yang terkenal misalnya Dewa Zeus, Perikles,
Plato, Aristoteles dan lain-lain.
·
Polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang
mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia. Tepatlah ungkapan Sokrates yang
menyatakan “Bila Anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta,
tetapi bila Anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke
Athena”. Beberapa tokoh ilmu pengetahuan dan filsafat yang terkenal adalah
Phytagoras yang ahli dalam ilmu pasti, Socrates, Aristotels, Archimedes, dan
Plato.
Penyebab runtuhnya peradaban yunani
·
Adanya ajaran atau paham yang diberikan oleh para
filsuf Yunani. Pemikiran-pemikiran yang beraneka ragam tersebut menimbulkan
kebimbangan dalam masyarakat terhadap norma-norma lama.
·
Masing-masing partai dalam negara terlalu
memikirkan paham dan kepentingannya sendiri, sehingga sering menimbulkan
perbedaan paham yang sulit dipertemukan.
·
Adanya perang antarnegara kota di Yunani, terutama
Perang Peloponessos yang telah menghancurkan Athena sebagai negara utama
Yunani.
ROMAWI
·
Pada 750-500 Sebelum Masehi Romawi Kuno menerapkan
sistem monarki (kerajaan) dengan raja pertama bernama Romulus. Pemerintahan
monarki runtuh setelah terjadi pemberontakan oleh Lucius Junius Brutus.
·
Pada 500-27 Sebelum Masehi, Romawi Kuno menerapkan
sistem republik. Pada sistem ini, penduduk dibagi menjadi dua golongan yaitu
Patricia (bangsawan dan aristokrat) dan Plebea (masyarakat biasa).
·
Pada 27 Sebelum Masehi-1453 Masehi, Romawi Kuno
menerapkan sistem pemerintahan kekaisaran. Kekuasaan tertinggi pemerintahan
berada di tangan kaisar. Tiga elemen utama dalam pemerintahan kekaisaran Romawi
adalah pemerintah pusat, militer, dan pemerintah provinsi.
·
Menurut legenda, Kota Roma didirikan pada tahun 753 SM
oleh suku bangsa lokal yang telah membangun perkemahan di tujuh bukit di
sekeliling Roma. Tempat tersebut di sekitar Bukit Palatine di sepanjang sungai
Tiber di Italia Tengah. Wilayah itu subur dan bukit-bukitnya menyediakan
perlindungan sehingga tempat itu mudah dipertahankan.
·
Arsitektur pada masa Romawi Kuno telah menggunakan
sistem beton sebagai bahan bangunan mereka. Contoh dari peninggalan penting
arsitektur Romawi Kuno adalah Colosseum, kuil kota Roma dan Cloaca Maxima
(saluran irigasi).
·
Karya sastra Romawi Kuno banyak terpengaruh dari
Yunani. Contoh karya sastra masa Romawi Kuno adalah Metamorphoses, Institutio
Oratorio dan Mognum Opus.
·
Romawi Kuno mampu melakukan terobosan besar dalam
bidang kesehatan. Hal tersebut terlihat dari penemuan obat-obatan, alat
kesehatan, dan pelaksanaan operasi pembedahan.
·
Romawi Kuno mampu menciptakan konsep hukum yang
berlaku hingga sekarang. Sistem hukum Romawi Kuno telah menggunakan asas
praduga tak bersalah dan asas persamaan kedudukan di muka hukum.
Politik Islam pada Masa Rasulullah SAW
Rasulullah lahir, tumbuh, dan menyebarkan ajaran Islam di tengah
badai perpecahan internal suku Quraisy yang sudah akut. Masyarakat Arab saat
itu, meskipun menjunjung tinggi nilai kepahlawanan, namun prestise seseorang
lebih ditentukan unsur kapital, akses sosial, dan banyaknya pengikut. Beliau
hadir di tengah masyarakat yang sangat materialistik yang bertumpu di atas
pilar kapitalisme, ditambah lagi dengan sifat badui yang sulit diatur, dengan
landasan moral paganisme yang sudah berurat berakar. Menghadapi realitas
masyarakat seperti itu tidak membuat Rasulullah patah semangat. Bahkan ketika
orang-orang kafir Quraisy meminta kepada beliau untuk menghentikan dakwah
dengan kompensasi harta dan jabatan, beliau tetap teguh dalam menyebarkan
ajaran Islam.
Dakwah Rasulullah dalam menyebarkan ajaran Islam pada awalnya
dilaksanakan di Mekah, kemudian dilanjutkan di Yatsrib (Madinah). Menurut
Haikal, pada periode Mekah umat Islam belum memulai kehidupan bernegara dan
Nabi sendiri ketika itu tidak bermaksud mendirikan suatu Negara. Misi Nabi
selama di Mekah terfokus pada tiga hal utama sebagai berikut. Pertama, mengajak
manusia agar meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah
swt., percaya kepada malaikat, rasul, hari kemudian, dan hal-hal yang berkaitan
dengan rukun iman. Kedua, mengajarkan kepada manusia nilainilai kemanusiaan
yang tinggi agar mereka tidak tertipu oleh godaan hidup duniawi yang
menyilaukan. Ketiga, mengajak manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Dalam konteks berdirinya negara Islam, periode dakwah di Mekah
merupakan tahap pembentukan fondasi melalui pembersihan keyakinan dan
menumbuhkan keimanan kaum muslimin. Perjuangan Nabi belum sampai pada
pembentukan instrumen sebuah negara, karena institusi politik yang menopang sistem
sosial dan ekonomi belum dibentuk. Selain karena agenda dakwah di Mekah belum
mengarah pada pembentukan institusi politik, kondisi bangsa Quraisy yang masih
kuat dalam mempertahankan status quo juga tidak memungkinkan untuk berdirinya
sistem ketatanegaraan yang bersendi pada ajaran Islam. Dengan kondisi demikian,
Nabi Muhammad harus mengalihkan pandangan dan harapan baru pada masyarakat lain
yang lebih memungkinkan untuk kemajuan dan kesuksesan dakwah Islam. Namun,
ketika beliau mengalihkan pandangan dan harapan ke masyarakat suku Tsaqif
sebelah timur laut Mekah, yaitu Tha’if, hasilnya setali tiga uang dengan
harapan yang diletakkan pada masyarakat Mekah, bahkan beliau mendapatkan
perlakuan yang sangat kejam dan tidak manusiawi.
Adanya penolakan, penganiayaan, dan pengusiran penduduk Mekah dan
masyarakat Thaif, tampaknya dakwah Islam mengalami stagnasi. Fenomena ini
mendorong Nabi untuk mengarahkan dakwah beliau kepada penduduk Yatsrib.
Kebetulan saat itu kondisi Yatsrib sedang kacau balau akibat perang Bu’ats,
perang besar yang nyaris menamatkan riwayat suku Aus dan Khazraj selaku aktor
utama peperangan ini. Dakwah tersebut melahirkan perjanjian antara Nabi dengan
kaum Muslim Yatsrib, yang kemudian dikenal dengan Bay’ah ‘Aqabah dan terjadi
dua kali. Bay’ah ‘Aqabah inilah yang dipandang sebagai “pakta persekutuan”
antara Nabi dan kaum muslim Yatsrib. Di dalam perjanjian tersebut disepakati
oleh kedua belah pihak untuk saling membantu, melindungi, dan membela
keselamatan, serta kepentingan masing-masing. Bay’ah ‘Aqabah antara Nabi dengan
kaum muslim Yatsrib tersebut memberikan harapan baru kepada Nabi dan para
pengikutnya untuk lebih leluasa menyiarkan dakwah Islam.
Dalam beberapa bulan setelah Bay’ah ‘Aqabah kedua, Nabi
memerintahkan kaum muslim Mekah untuk berhijrah ke Yatsrib. Dalam sejarah
tercatat bahwa Nabi dan Abu Bakar bersama kaum muslimin tiba di Yatsrib pada
tanggal 16 Rabiul Awal bertepatan dengan 20 September 622. Peristiwa
hijrah Nabi inilah yang kemudian dijadikan awal dalam perhitungan tahun
Hijriyah. i mengendarai seekor unta “al-Quswa” yang dilepas tali kekangnya.
Beberapa tokoh berpengaruh Yatsrib berusaha menghentikan langkah unta dengan
memohon kepada Nabi untuk singgah di rumahnya sambil menawarkan jamuan yang
telah disiapkan, namun beliau selalu menjawab, “Biarkan dia berjalan
sekehendaknya, karena unta ini ada yang menyuruhnya” Banyak rumah tokoh penting
dilewati unta, termasuk kerabat Nabi, dan semua berharap agar beliau sudi
singgah di rumah mereka. Namun, lagi-lagi Nabi menjawab dengan jawaban yang
sama, sampai akhirnya tiba di tempat dua anak yatim, Sahal dan Suhail, anak Amr
bin Ammarah yang berada dalam pengasuhan Mu’adz bin Afra, dekat rumah Abu Ayyub
al-Anshâri. Di tempat inilah kemudian dibangun Masjid Nabawi, setelah Nabi membeli
tanah tersebut. Sikap Rasulullah membiarkan unta berjalan tanpa dikendalikan
itu tampaknya sederhana, namun ternyata memiliki dampak politik yang sangat
signifikan. Nabi
Muhammad telah menunjukkan bahwa beliau adalah
milik semua orang, bukan hanya milik golongan tertentu atau kerabatnya saja.
Kota Yatsrib, sejak kedatangan Rasulullah berubah nama menjadi Madinah ar-Rasud,
yang selanjutnya dikenal dengan Madinah. Penduduk Madinah pasca hijrahnya
Rasulullah dapat diklasifikasikan ke dalam empat golongan (orang-orang yang
hijrah dari Mekah menuju Madinah), Anshar, (orang-orang Madinah yang menyambut
dan menolong kaum Muhajirin), orang-orang Arab yang masih musyrik, dan
orangorang Yahudi.
REFERENCES
Hadas,
Moses. 1975. Roma Masa Kekaisaran, time life internasional. Bandung: Tira
Pustaka
Ridwan H.R., 2007. Fiqih Politik: Gagasan, Harapan, dan Kenyataan Yogyakarta: Fakultas Hukum UII Press
Simon,
Gerald. 1975. Sejarah Kelahiran Eropa. Time life internasional. Bandung: Tira
Pustaka
Sondarika,
W. (2015). Peradaban
Yunani Kuno. Jurnal
Artefak.
Sudrajat.
2010. Yunani Sebagai Icon
Peradaban
Barat. Jakarta: Istoria.