Reinforcement 2.0 merupakan kegiatan magang yang diselenggarakan mahasiswi Hubungan Internasional semester 7 tahun ini. Sistem magang tahun 2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun berlangsung di tengah era pandemi, semangat mahasiswi tidak luntur melaksanakan program magang. Tujuan magang Reinforcement 2.0 ialah meningkatkan hard skill dan soft skill serta realisasi subjek yang dipelajari di mata kuliah.Tolak ukur kedua kemampuan tersebut ialah bentuk luaran melalui sub-divisi dari divisi magang. Terdapat perbedaan pelaksanaan program magang yang dilaksanakan oleh mahasiswi Hubungan Internasional kampus Mantingan. Adapun divisi Reinforcement 2.0 mahasiswi kampus Mantingan ialah Divisi Sosial Budaya, Divisi Ekonomi Politik, serta Divisi Keamanan dan Hukum. Divisi Sosial Budaya memiliki focus kajian kepada pengadaan MUN Course Club dan festival budaya di akhir acaranya. MUN Course Club merupakan kegiatan yang dipelopori oleh keinginan mahasiswi HI semester 7 untuk menyalurkan ilmu MUN dari pengalamannya.
Program Divisi Sosial Budaya
Salah satu rentetan acara MUN Course Club ialah penulisan position paper dan merupakan langkah awal MUN pada umumnya. Dengan demikian, tim program kegiatan sub divisi MUN Divisi Sosial Budaya berinovasi melaksanakan briefing dan workshop untuk penulisan position paper. Adapun briefing dan workshop diadakan bagi peserta anggota pada tanggal 11 Agustus lalu. Terdapat tiga pemateri untuk kegiatan ini, yakni Shafa Fatiy Aladawiyah, Sevi Dian dan Alifia Febiyola mewakili Divisi Sosial Budaya Reinforcement 2.0. Penulisan paper ini sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Model United Nation yang merupakan salah satu program kerja dari divisi sosial budaya. Position paper dibutuhkan untuk menegaskan posisi negara atau delegasi yang mewakili untuk menghadapi isu yang bersangkutan. Penjelasan terkait posisi tersebut dapat menentukan tingkat partisipasi para delegasi dalam MUN tersebut.

Kemudian pada tanggal 12 hingga 16 Agustus, para peserta ditugaskan oleh tim magang dalam pembuatan position paper. Dan pada tangggal 17 Agustus, tim magang dari divisi sosial budaya mengevaluasi mengenai position paper. Setelah itu, peserta kemudian akan mendapat penugasan mengenai position paper untuk kedua kalinya untuk pencapaian hasil yang maksimal.
Manfaat Pelatihan Penulisan Position Paper
Pelatihan penulisan position paper memiliki manfaat baik dari sisi internal dan eksternal. Adapun dari segi internal, peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam berdiplomasi serta kemampuan. Tidak hanya itu, pelatihan berfikir kritis juga dibentuk untuk menyelesaikan permasalahan global khususnya bidang sosial budaya. Pelatihan ini juga dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswi untuk mempelajari mengenai fungsi dan struktur PBB. Sementara dari segi eksternal, mahasiwi dapat memahami teori Hubungan Internasional serta berdiplomasi. Dengan ini, mahasiswi dapat mengasah dirinya untuk berfikir kritis dan lebih mahir dalam praktek berdiplomasi. Di tambah lagi, kegiatan ini menciptakan nilai keaktifan dalam kegiatan baik akademis maupun non-akademis. Pelatihan ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswi yang berpartisipasi untuk memenuhi nilai batas minimum AKPAM.
Pen: Hamdani Ilma Nafiantoni & Rifda Zulfani
Ed: Angelia Islamiati Talo
Baca juga
Pelatihan Penulisan Position Paper MUN Magang Reinforcement 2.0 Kampus Mantingan