Organisasi dan Administrasi Internasional

Halo Sobat Dunia…

Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diambil mahasiswa/i Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor pada semster 3. Dalam mata kuliah ini para mahasiswa tidak hanya mempelajari pengertian organisasi dan administrasi intrnasional saja akan tetapi para mahasiswa juga mempelajari bagaimana cara atau pendekatan yang dipakai oleh para mahasiswa/I dalam mempelajari OAI, dan tentunya konsep organisasi dan administrasi dalam islam. Di akhir semester mata kuliah ini para mahasiwa/I menghadapi ujian tulis hal ini bertujuan guna menguji seberapa besar pemahaman yang telah dipahami oleh mahasiswi selama satu semester.

Untuk itu mari kita pahami terlebih dahulu apa itu Organisasi dan Administrasi Internasional…

Organisasi internasional merupakan asosiasi lintas batas yang dengan anggota negara atau non-negara atas dasar sukarela dan kolektivitas dengan tujuan mewujudkan common interest dan pemeliharaan perdamaian dunia. Organisasi internasional juga dapat dipahami sebagai sebuah organisasi yang didirikan melalui perjanjian atau instrumen lain yang diatur oleh hukum internasionaldan memiliki personalitas hukum internasionalnya sendiri. Organisasi internasional biasanya terdiri dari negara-negara, tetapi sering kali entitas lain juga dapat mengajukan permohonan untuk menjadi anggota.

Administratif secara sempit merupakan bentuk aktivitas yang meliputi surat menyurat, catat mencatat, ketik mengetik, pembukuan sederhana serta kegiatan lainnya yang bersifat teknis ketatausahaan.

Aministratif secara luas yaitu segala proses kerjasama antara beberapa orang dengan tujuan agar mendapatkan target dengan memanfaatkan sarana maupun prasarana tertentu yang memiliki nilai guna.

Fungsi Adminsitratif yaitu

·       Planning

·       Organizing

·       Coordinating

·       Reporting

·       Budgeting

·       Stasging

·       Directing

Tujuan Administratif yaitu

·       Menyusun program usaha

·       Evaluasi kegiatan organisasi

·       Memantau kegiatan administrasi

·       Memastikan keamanan bagi kegiatan usaha

Cara kerja administrasi yaitu

·       Melakukan koordinasi dengan sekertaris dari divisi lain saat ada meeting gabungan maupun kegiatan lainnya

·       Mengumpulkan serta menyusun dokumen

·       Mempersiapkan dokumentasi

·       Memastikan persedianan alat tulis

Dalam mempelajari OAI pada dasarnya ada tiga pendekatan atau cara diantaranya yaitu

·       Melalui Sejarah, maksudnya disini menjelaskan bahwa tidak semua organisasi berdiri dari sejarah. Sebagai contoh International Monetary Fund diddirikan berdasarkan kepentingan bukan berdasarkan sejarah.

·       Melalui Hukum, dalam pendekatan ini yang dimaksud dengan hukum, bukan hukum perdata ataupun pidana melainkan Treaty (Perjanjian), Declaration (Deklarasi), Conference (konferensi).

·       Melaui Structural-Function, dalam pendekatan ini Sobat dunia dapat mempelaari OAI dengan struktur organisasi yang ada di dalamnya serta fungsi organisasi itu dibuat.

Lalu bagaimana membentuk suatu organisasi internasional?

Sobat dunia tahu tidak, setidaknya ada 3 formasi dalam membentuk organisasi internasinal:

a.     Melalui Treaty atau Perjanjian tertulis yang disepakati

b.     Kesekretariatan atau kantor divisi yang paling tinggi (sekretaris general)

c.      Melaksanakan atau menjalankan kesepakatan yang telah dilakukan.

Unsur Organisasi Internasional:

1.     Keterlibatan negara dalam sebuah pola kerjasama.

2.     Ada pertemuan secara berkala seperti meeting dan konferensi.

3.     Ada staf yang bekerja sebagai pengawal internasional.

Alasan organisasi internasional berkembang
pesat:

1.    Semakin meningkatnya interaksi internasional, adanya teknologi yang semakin canggih untuk menjawab persoalan
internasional yang kompleks.

2.    Meningkatnya interdepedensi (ketergantungan), contoh: Indonesia-Jepang sebagai fasilitator antar sesama.

3.    Semakin banyak isu-isu transnasional, seperti terorisme, human trafficking, perampokan dan sebagainya.

4.  Ketidakmampuan sistem pusat di dalam sebuah negara untuk menangani kasus didalam negara, negara bekerjasama dengan NGO.

     Fungsi aktor negara untuk organisasi internasional:

   1. Sebagai instrumen (alat) dalam politik luar negeri. Contoh: Negara Arab Saudi bergabung dengan OKI untuk membela Palestina di Mahkama Internasional (PBB)

     2.   Memberikan hukum internasional untuk membatasi perilaku negara.

Lalu bagaimana pandangan mengenai Organisasi Internasional Menurut pandangan Teori-teori besar dalam Hubungan Internasional?

1.     Organisasi Internasional menurut Perspektif Realisme

     Sebagai alat atau instrumen untuk mencapai kepentingan nasional. Contoh: Amerika Serikat sebagai negara pemegang hak veto di PBB, memanfaatkan hal tersebut guna mengusai perekonomian dunia.

2.     Organisasi Internasional menurut Perspektif Liberalisme 

       Sebagai forum kerjasama. Contoh: Negara ASEAN bekerjasama dengan Uni Eropa guna meningkatkan perekonomian.

3.     Organisasi Internasional menurut Perspektif Konstruktivisme

      Norma, identitas, gagasan, ide. Contoh: Norma Kemanusiaan yang dianut oleh OKI mampu menggagas pembelaan Palestina atas PBB.

Klasifikasi Organisasi Internasional:

1.     Organisasi Internasional dilihat dari lamanya waktu

      Maksudnya yaitu tidak semua organisasi internasional bersifat selamanya, adapun organisasi yang sifatnya sementara atau biasa disebut ad hoek. Organisasi internasional yang sifatnya permanen yaitu PBB. Organisasi yang sifatnya sementara berarti organisasi tersebut memiliki tujuan jangka pendek sehingga apabila tujuan nya sudah tercapai maka organisasi internasional tersebut bisa bubar.

2.     Organisasi Internasional berdasarkan keanggotaannya

      a.    Publik, di dalam Organisasi internasional ini yang berlaku norma negara (norma internasional).

  b. Privat, di dalam Organisasi internasional ini berkaitan dengan bagaimana mengatur hukumnya. Contoh: Palang Merah Internasional yang mengatur hanya satu negara yaitu Swiss.

     Menurut Theodore Coulombis dan James Wolfe definisi organisasi internasional dapat dilihat dari tiga level berbeda yaitu level tujuan, institusi, dan proses. Dari level tujuan organisasi internasional dibentuk dalam rangka mencapai semua atau sebagian dari tujuan-tujuan sebagai berikut:

a.      Pengaturan hubungan internasional khususnya melalui teknik-teknikpenyelesaian sengketa antar negara secara damai.

b.     Meminimalisasi atau mengontrol konflik-konflik (perang) internasional.

c.   Mempromosikan kerjasama dan kegiatan pembangunan antar negara untuk kepentingan sosial dan ekonomi wilayah-wilayah tertentu atau kepentingan kemanusiaan pada umumnya.

d.  Pertahanan kolektif dari sekelompok negara-bangsa untuk menghadapi ancama eksternal.

   Dari level institusi organisasi internasional dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu organisasi antar pemerintah (IGO) dan organisasi nonpemerintah (NGO). IGO terbatas pada organisasi-organisasi oleh pemerintah negara-negara sementara NGO dibentuk tidak mengatasnamakan atau melibatkan negara-negara. Dalam level institusi organisasi internasional didefinisikan dalam kerangka model pemerintah dunia yang ideal dan heuristik yang kemungkinan akan dibuat dimasa yang akan mendatang.

    Dari level proses, organisasi internasional dapat digambarkan sebagai bentuk dasar regulasi global yang secara fundamental berbeda dari bentuk-bentuk lanjutan dari pemerintahan nasional yang memiliki klasifikasi khusus.  Ada perbedaan antara pemerintah nasional dan organisasi internasional. Subjek dari pemerintah nasional adalah individi-individu, keluarga, desa-desa, kelas-kelas sosial, perusahaan-perusahaan, kota-kota, dan kelompok-kelompok nasional lainnya. Adapun subjek dari organisasi internasional kebanyakan adalah negara-negara yang diwakili oleh pemerintah tersendiri. Fungsi pemerintah nasional biasanya lebih inklusif dan menembus jauh kedalam kehidupan dan gaya para subjek. Sementara organisasi internasional memilki pengaruh yang tidak langsung terhadap anggota-anggotanya.

     Studi organisasi internasional di era pasca Perang Dingin memberikan penekanan pada eksistensi institusi internasional dan rezim internasional. Institusi internasional merupakan seperangkat aturan yang dimaksudkan untukmengatur perilaku internasional. Menurut John Mearsheimer institusi internasional merupakan seperangkat aturan yang menetapkan cara-cara dimana negara-negara harus bekerjasama dan berkompetisi satu sama lain. Adapun Rezim internasional merupakan prinsip-prinsip, norma-norma, aturan-aturan dan prosedur pengambilan keputusan yang bersifat implisit maupun eksplisit disekitar ekspektasi para aktor yang bertemu di wilayah tertentu dari hubungan internasional.

      Daftar Pustaka 

Carlnaes, Walter, Thomas Risse, dan Beth Simmons. 2002. Handbook of International Relations. London: SAGE Publications Ltd.

Couloumbus, Theodore A. dan James H. Wolfe. 1990. Introduction to International Relations: Power and Justice. New Delhi: Prentice-Hall of India

Evans, Graham dan Jeffery Newnham. 1998. The Penguin Dictionary of International Relations. London: Penguin Books

John Mearsheimer, The False Promise of International Institution, dalam International Security, Vol.19. No. 3 (1994/1995)

Klabbers, Jan. 2002. An Introduction to International Institutional Law. Cambridge: Cambridge University Press

Krasner, Stephen D. 1983. International Regimes. New York: Cornell University Press

Smith, William. 1854. A History of Greece: From the Earliest Times to Roman Conquest. New York: Harper & Brothers