Banyak orang awam beranggapan
penelitian kuantitatif merupakan bagian yang ak terpisahkan dengan ilmu-ilmu
alam (natural science) anggapan ini tentu salah besar. Sejak
berkembngnya tradisi behavioralisme di lingkungan sosiologi dan ilmu politik
pada decade 1950-an, banyak peneliti ilmu-ilmu sosial dilakukan dengan
menggunakan metode kuantitatif, termasuk di lingkungan studi HI. Adapun
definisi penelitian kuantitatif menurut para ahli sebagai berikut:
Menurut
John W Cresswel: penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk
mnguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variable.
Variabel-variabel ini diukur biasanya dengan menggunakan instumen-instrumen
penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
berdasarkan prosedur-prosedur statistic. Pada umumnya, laporan akhir penelitian
kuantitatif memilki struktur yang ketat dan konsisten, mulai dari pendahuluan,
tinjauan Pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan pembahasan.
Menurut
Abraham S. Fischler: penelitian kuantitatif merupakan jenis penlitian
dimana peneliti memutuskan apa yang ingin diteliti, merumuskan pertanyaan
secara spesifik dan terbatas, mengumpulkan data kuantitatif dari partisipan,
menganalisi data yang berupa angka-angka dengan menggunakan statistika, dan
melaksanakan penelitian dalam situasiyang objektif dan tidak bias.
Karakteristik penelitian kuantitatif menekankan pada pengumpulan dan analisis
data (informasi) dalam bentuk angka-angka. Penelitian kuantitatif biasanya
dilakukan untuk membandingkan antara kelompok atau mencari hubungan antar
factor melalui studi korelasional atau survei.
Dari
berbagai pendapat para pakar, dapat dirumuskan bebrapa kesimpulan mengenai
penelitian kuantitatif. Pertama, penelitian kuantitatif berakar dari
tradisi positivism dan empirisme yang dikembangkan oleh Francis Bacon sejak
awal ke-17. Positivism dan empirisme menganggap bahwa ilmu merupakan
satu-satunya pengetahuan yang valid dan dapat dipercaya dan fakta-fakta sajalah
yang dapat menjadi objek pengetahuan.
Kedua, tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menguji teori, melalui
pengujian hipotesa, melihat hubungan sebab akibat, antar variable yang
diteliti, dan membuat prediksi. Ketiga, untuk menjamin objektivitas
hasil penelitian, hubungan antara peneliti dan partisipan atau objek yang
diteliti harus bersifat netral. Karena itu, seorang peneliti kuantitatif harus
menjaga jarak sejauh mungkin dengan partisipan untuk menghindari bias dan
kontaminasi dari kepentingan subjektif.
Keempat,
penelitian kuantitatif dilakukan untuk menghasilkan data numerik atau
informasi yang dapat dikonversikan menjadi angka dan diolah menggunakan metode
statistik. Hanya data yang terukur saja yang perlu dikumpulkan dan dianalisis
dalam penelitian kuantitatif. Kelima, unit analisis atau objek yang
diteliti dalam penelitian kuantitatif biasanya lebih luas dari penelitian
kualitatif. Karena luasnya unit analisis atau objek penelitian itu maka
diperlukan pemilihan sampel secara random dengan menggunakan Teknik-teknik
sampling yang valid dan reliable. Variable yang akan diteliti juga harus jelas,
tegas, dan terbatas (spesifik).
Daftar Pustaka
Ahmadin. 2013. Metode
Penelitian Sosial. Makassar: Rahyana Intermedia.
Bakry, Umar Suryadi. 2016. Metode Penelitian Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismail Nurdin, Sri Hartati. 2019. Metode Penelitian
Sosial. Surabaya: Penerbit Media Sahabat Cendekia.
Syahrum, Salim. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Cipta Pustaka Media.