Hubungan Internasional Perspektif Islam

Mata kuliah ini mempelajari tentang keilmuan HI yang cenderung sekuler di seluruh aspeknya. Kata sekuler berasal dari Bahasa Latin saeculum yang mengandung dua pengertian yaitu waktu dan ruang. Sekuler dalam pengertian waktu  merujuk pada pengertian “now” atau “present” (sekarang). Sedangkan istilah ruang merujuk pada “world” (dunia). Jadi saeculum  bermakna “masa kini”, dimana masa kini merujuk kepada “peristiwa-peristiwa masa kini”. Apa itu secularism? Secularism adalah sebuah ideologi atau pemikiran yang berbicara tentang proses pemisahan agama dari dunia.  Para tokoh sekuler tidak percaya pada agama dan praktek-prakteknya. Mereka mengatakan bahwa agama adalah troublemakerkarena regulasi atau aturan-aturan yang datang dari agama dinilai dapat menghalangi mereka untuk ber-develop atau berkembang. Menurut Machiavelli, agama itu penting tetapi bukan untuk dipercaya kebenarannya. Akan tetapi, Agama itu penting untuk membangun konstruksi sosial atau dalam membangun kepercayaan masyarakat.

Gagasan sekularisasi Menurut Harvey Cox, sebagaimana yang dikutip oleh Adnin Armas sangat didukung oleh ajaran Bible. Menurutnya, ada tiga komponen penting dalam Bible yang mejadi kerangka dasar sekularisasi.

3 Dimension of secularization:

1.      Disenchantment of nature (pengosongan nilai-nilai rohani dan agama dalam memandang alam semesta)

2.      Desacralization of politics (penyingkiran unsur-unsur rohani dan agama dari politik)

3.      Deconsecration of values (sebagai konsekuensi dari kedua doktrin sebelumnya, doktrin ini merelatifkan semua nilai-nilai kemanusiaan, sehingga tidak ada kebenaran yang mutlak atau semua hal dianggap relatif)

Gagasan tentang pengosongan dunia dari nilai-nilai rohani dan agama sebagi prasyarat mutlak perkembangan sains adalah salah. Karena pada dasarnya dunia ini merupakan tanda dari kewujudan Tuhan. Maka, apabila dunia dipisahkan dari unsur-unsur agama, secara praktis manusia telah menuhankan dirinya. Dan hal ini dapat menyebabkan manusia bebas melalukan kedzaliman dan kerusakan di bumi. Hal yang serupa dengan sains. Apabila agama dan sains dipisahkan maka akan terjadi penyimpangan terhadap sains itu sendiri, baik dalam ilmu, etika, dan moral yang diatur oleh rasio manusia belaka.

Seperti yang kita ketahui, bahwa Ilmu-ilmu HI pada dasarnya berasal dari Barat. Dan semua ilmu yang lahir di barat direfleksikan dari Atheis. Lalu, apa yang terjadi jika HI sekuler? Maka mereka akan menolak untuk menggunakan wahyu dan agama sebagai sumber ilmu yang sebenarnya. Oleh karena itu, melalui mata kuliah ini kita dapat melakukan islamisasi dalam keilmuan HI. Menurut Syed Muhammad Naquib Al Attas, tujuan dari dilakukannya islamisasi terhadap keilmuan Barat adalah membebaskan manusia dari unsur-unsur magis, mitologis, animism, nasionalisme buta dan penguasaan sekularisme.

Dalam islamisasi ilmu terdapat 5 konsep atau pendekatan yaitu:

1.      Sakralisasi

2.      Instrumentalistik

3.      Integrasi

4.      Paradigma/epistimologi

5.      Justifikasi

Dalam islamisasi ilmu HI, Unida menggunakan konsep atau pendekatan paradigma/epistimologi yang digaungkan oleh Syed Muhammad Naquib Al Attas. Menurutnya, islamisasi ilmu dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, dewesternisasi atau menghilangkan unsur-unsur peradaban dan budaya Barat yang bertentangan dengan Islam. Kedua, infusing atau memasukkan nilai-nilai islam dalam pengetahuan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Attas, S. (1993). Islam and Secularism. Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization.

Armas, A. (2007). Sebuah Catatan Untuk Sekularisasi Harvey Cox. Majalah Islamia Volume III Nomor 2.

Armas, A. (428). Menelusuri Gagasan Sekularisasi Nurcholis Madjid. Jurnal Tsaqafah Volume. 3 Nomor.2.